Diberdayakan oleh Blogger.

Hot Todays

Minggu, 29 Januari 2012

Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital"Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital"

Ken Lawadinata - Andrew Darwis

JAKARTA, KOMPAS.com - Iseng dan kecil-kecilan yang berubah menjadi raksasa. Itulah Kaskus, singkatan dari ”kasak-kusuk”, yang dibidani Andrew Darwis bersama dua temannya saat di Amerika Serikat—Ronald dan Budi—serta Ken Lawadinata. Bermodalkan hanya 3 dollar AS (sekitar Rp 30.000), Kaskus yang November lalu berumur 12 tahun itu sudah menjadi raksasa komunitas berbasis web.

Total posting mereka telah mencapai 472.737.437 post dengan total jumlah anggota 3.766.268 orang. Setiap hari puluhan ribu barang beraneka jenis diperjualbelikan secara online di situs tersebut. Istilah-istilah dalam posting mereka pun memberi warna terhadap perbendaharaan kata dunia internet Indonesia. Sundul, gan!

Kaskus seperti apa yang Anda harapkan saat awal menciptakannya? Seiring dengan perkembangannya yang pesat, apakah ada perubahan dalam visi/harapan tersebut?
(Diana Laurencia, Jakarta)
Ken: Tujuan dibuatnya situs Kaskus pada awalnya untuk tempat ngumpul sesama mahasiswa Indonesia di luar negeri. Seiring bertambahnya waktu dan banyaknya komunitas yang bermunculan di dalam Kaskus membuat kami jadi berpikir ini harus dianggap serius. Karena itu, yang tadinya iseng- iseng kami ubah menjadi situs web yang visinya membantu pengguna internet di Indonesia untuk dapat mencari informasi sekaligus berdagang secara online.

Apa kiat atau barangkali keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk membangun kesuksesan, khususnya bagi kaum muda?
(Muhammad Hari, xxxx@gmail.com)
Yang pasti percaya diri dan berani untuk berbeda sangat diperlukan untuk bisa menjalankan ide-ide kita. Banyak di antara kita yang memiliki ide bagus dan cemerlang. Namun, karena merasa masih terlalu muda dan takut untuk berbeda dari sekeliling kita, ide-ide tersebut akhirnya tidak direalisasikan. Jadi, untuk bisa sukses, minimal kita harus yakin dan berani untuk melawan social pressure.

Keuntungan apa yang Anda dapatkan selain materi yang berlimpah? Adakah keinginan untuk membuat situs lainnya?
(Dektio, Condet, Jakarta Timur)
Sejak berkonsentrasi di Kaskus, keuntungan nomor satu kami adalah mendapat banyak teman baru dari kalangan profesional dan komunitas kami sendiri. Untuk keinginan membuat situs lainnya, itu sudah pasti. Bila ada peluang yang bisa membuat pengguna internet di Indonesia menjadi lebih nyaman dan mudah dalam kehidupan sehari-hari, pasti kami akan coba untuk membuatnya.

Dengan pencapaian seperti saat ini, apa merasa sudah puas? Saya mau berterima kasih karena Kaskus sudah banyak membantu menyediakan informasi.
(Fransiska, Bandung)
Belum puas. Saat ini masih banyak yang belum mengenal internet, terutama di luar pulau Jawa. Pastinya kami hanya akan puas saat Kaskus dengan forum jual beli dan forumnya bisa membantu membawa penghasilan serta mempermudah kehidupan sehari -hari mayoritas orang Indonesia. Lastly, merebut posisi nomor 1 di Indonesia dari pesaing kami, Google, Facebook dan sebagainya.

Hal sederhana apa yang pertama kali Anda lakukan hingga terbentuk situs jejaring sosial Kaskus ini? Untuk Ken: Di usia Anda yang masih muda ini, apa visi Anda untuk Kaskus yang bakal Anda lihat ketika tua nanti?
(Rizki Kuncoro Hadi, Condong Catur, Depok, Sleman)
Andrew: Menyewa web hosting seharga 7 dollar AS per bulan untuk menginstal script gratis saat menjalankan Kaskus pertama kali.

Ken: Visi yang saya inginkan adalah Kaskus bisa membentuk industri online shopping di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan, banyak konsumen yang tidak mendapatkan pilihan barang untuk dikonsumsi dan digunakan di luar kota besar. Jadi, bila Kaskus dapat membantu transaksi jual beli antarpulau itu bisa menggelorakan perekonomian negara kita sekaligus industri second hand goods. Itu yang menjadi visi saya saat ini.

Bagaimana cara Andrew menanggapi ejekan atau mungkin hinaan di forum Kaskus. Padahal, Andrew bisa saja mem-blacklist Kaskuser yang menghinanya?
(Abidal Olickz, xxxx@yahoo.com)
Ha-ha-ha. Saat ini dengan 3,7 juta anggota terdaftar dan dikunjungi oleh lebih dari 18 juta unik IP setiap bulan, rasanya Kaskus boleh dibilang mirip dengan sebuah ”Negara Digital”. Dalam membuat suatu keputusan pasti ada pihak yang merasa diuntungkan dan dirugikan. Ada juga yang merasa senang atas keputusan yang diambil. Sebaliknya, ada juga yang marah-marah.

Saya selalu berusaha mengutamakan yang terbaik untuk Kaskus. Selama 12 tahun menjalankan Kaskus, Saya tidak pernah mem-blacklist Kaskuser yang mengejek atau menghina.

Seberapa berpengaruhkah Kaskus buat Andrew dan Ken? Kok sepertinya Kaskus ini sudah mendarah daging sekali ya, ditinggal sebentar saja langsung ngamuk (overposting dan lain-lain).
I love Kaskus.

(Mentari ”Rhiela” Aprilianti, Sukabumi-Jawa Barat)
Kaskus sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Kebanyakan orang akan menjerit dan komplain saat Kaskus down. Itu membuktikan banyaknya orang yang bergantung pada Kaskus, baik yang hanya digunakan saat santai dan mencari hiburan di internet maupun yang menjadikannya mata pencaharian mereka. Jadi tidak aneh kalau mereka mengamuk.

Apakah Anda juga yang menciptakan istilah-istilah yang ngetrend di Kaskus?

(Benny, Jakarta Barat)
Tidak, kata-kata atau jargon yang khas di Kaskus itu terbentuk dan lahir dari komunitas kami sendiri.

Mimin, sejak tahun 2003, saya aktif di Kaskus, tetapi hanya berupa silent read. Saya mendapat banyak informasi berguna dari Kaskus. Namun, yang saya amat sayangkan, terkadang masih ada thread yang mengandung SARA dan pornografi yang membuat hati ini sedih. Langkah apa yang sudah Mimin lakukan untuk mencegah thread berbau SARA dan pornografi itu?
(Admoredjo Nanang KT Kopo, Bandung)
Memang, walaupun larangan sudah diberitahukan, masih banyak pengguna yang tidak bertanggung jawab yang mem-posting SARA dan pornografi. Saat ini kami punya 3 layer untuk ini. Pertama, moderator forum tersebut, hansip yang keliling, dan terakhir yang paling ampuh adalah laporan dari Kaskuser sendiri. Jadi, mohon bantuannya untuk menjaga Kaskus tetap bersih dari SARA dan pornografi.

Apabila ada suatu perusahaan/organisasi yang dipimpin oleh dua orang, tidak menutup kemungkinan terdapat ketidakkompakan. Apa resep yang membuat kalian berdua selalu kompak untuk maju bersama?
(M Zainal Mawahib, Semarang, Jawa Tengah)
Trust (kepercayaan), dari awal hubungan kami berdua cukup erat. Jadi, seberapa pun besar perdebatan yang terjadi kami yakin bahwa tidak ada niat jahat, juga saling mengakui dan menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sebelum ada Undang-Undang Pornografi, Kaskus menyediakan konten porno. Bagaimana tanggapan Bung Mimin (Andrew & Ken, panggilan di Kaskus) mengenai persepsi bahwa Kaskus dulunya menyediakan forum khusus dewasa?
(Setiadi, Seno, Semarang Tengah)
Saat Kaskus masih di AS, konten porno bukanlah sesuatu yang melanggar hukum, jadi sah-sah saja. Namun, setelah balik ke Indonesia, kami mengikuti peraturan yang ada. Jadi, untuk kami, selama ingin berbisnis di suatu tempat, yang pasti harus mengikuti peraturan yang berlaku.

Sebagai manusia, saya ingin menanyakan keseriusan Kaskus untuk tetap menjaga statement ”Kaskus is providing basic human rights such as freedom of speech”. Kaskus pernah menjadi bahan diskusi di kelas hak asasi manusia di kampus saya karena telah menjadi sarana paling sehat bagi para pemaki dan pembenci kaum minoritas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transjender)

(Feri Sahputra, xxxx@lbhmasyarakat.org)
”Freedom of Speech” adalah moto paling penting untuk Kaskus. Kami akan menjaga Kaskus untuk dapat menjadi saluran suara bagi kaum apa pun juga, tentunya dengan penuh tanggung jawab. Karena itu, kami tidak akan pernah tunduk pada suatu instansi yang memberi tekanan bersifat tidak adil atau berpihak. Kami akan menjaga status netral dan memberikan kesempatan untuk siapa pun agar berani berekspresi.

Apa sih tantangan atau rintangan terbesar sepanjang perjalanan Kaskus sampai masa sekarang? Bagaimana cara mengatasinya?
(Siti Fatimah, Mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED, Medan)
Rintangan dan tantangan datang dalam berbagai macam bentuk. Bahkan, sampai sekarang pun kami tetap menemui tantangan dan rintangan. Namun, untuk kami, mempunyai partner dan tim yang tepat sangatlah krusial karena dalam bisnis informasi teknologi sumber daya manusia adalah segalanya. Jadi, mempunyai tim yang percaya dengan tujuan dan visi kita di saat jatuh bangun sangatlah penting.

Bagaimana cara memotivasi kaum muda agar bisa memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin untuk hal-hal positif dan lebih bertanggung jawab atas masa depannya sendiri kelak?
(Thomas, xxxx@yahoo.com)
Berikan mereka lebih banyak studi kasus dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang sukses yang bisa menjadi inspirasi yang sangat kuat untuk mereka. Sebab, terkadang teori hanya bisa membantu kita, tetapi tidak bisa membuat kita pasti sukses. Jadi, lebih banyak praktik bisa memberikan pengalaman yang sangat berharga saat mereka masuk ke dunia kerja nanti.

Halo Min. Setelah Kaskus terkenal dengan the largest Indonesian community, bagaimana cara Mimin memelihara anggota yang banyak itu. Bagaimana usaha Mimin untuk membangun Kaskus sebagai forum yang lebih berkualitas sehingga Kaskus diharapkan tidak hanya cukup menjadi largest, tetapi juga the best dalam hal yang lain
(Nevi Mugia Santosa, Serang-Banten)
Banyak usaha yang selalu kami lakukan untuk terus menjaga dan memelihara Kaskus. Yang paling utama, terus menambah kapasitas server supaya terus bisa menampung pengguna Kaskus. Selain itu, kami juga melakukan perbaikan sistem dan mengoptimalkan perangkat lunak.

Untuk komunitas itu sendiri, kami terus berusaha memperbaikinya. Salah satunya, saat ini Kaskus menghadirkan Ayu Utami di kategori Book Review, Billy Boen di Young On Top Kaskus Community, PILLAR Business Acelerator Kaskusers untuk konsultasi dalam menjalankan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, juga Hukumonline.com untuk memberikan informasi mengenai hukum di kategori Melek Hukum.

Selain itu, Kaskus pun sering melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki tujuan yang sama dalam memajukan pengguna internet di Indonesia.

Intinya kami ingin memberikan isi yang bermutu dan berguna bagi banyak orang.

Juragan, apa sih yang membuat agan punya ide untuk membuat Kaskus? Selama proses coding, ada enggak hambatannya? Pertama kali ada ide hingga coding apa sih yang membuat agan terus bertahan sampai sekarang?
(Arum, Yogyakarta)
Andrew: Awalnya ide pembuatan Kaskus sebenarnya sangat mendasar, yaitu keinginan untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di Indonesia melalui media internet. Perjalanan Kaskus sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan.

Selama 12 tahun banyak kendala dan masalah yang kerap muncul, tetapi yang saya pelajari selama menjalankan Kaskus adalah kami harus menjalankan sesuatu sesuai dengan kesenangan kita (passion) dan tidak boleh mudah menyerah. Karena sesuatu yang besar itu harus diperoleh dengan perjuangan.

Bagaimana sih cara Kaskus memastikan diri menjadi media online yang dapat dipercaya di tengah kerentanan akan penipuan dan penjual-penjual yang tidak jujur?

(Mochamad Triawan, Kayu Putih, Jakarta)
Kalau kita bicara soal penipuan, penipuan tidak hanya terjadi di dunia nyata atau online. Transaksi di pasar saja yang bertatap muka kadang bisa ditipu, apalagi online. Untuk itu, kewaspadaan yang harus diutamakan. Sebagai contoh, apabila ada ponsel dengan harga pasaran Rp 500.000 kemudian ada yang menawarkan dengan harga Rp 100.000, kita seharusnya sudah curiga karena barang tersebut sudah tentu to good to be true. Ke depan nanti Kaskus akan menerapkan sistem verifikasi anggota yang diharap akan menambah kredibilitas dari penjual atau pembeli. (USH/DOE)

sumber

Tiga Pilar Utama Kaskus Hingga 2015

 

JAKARTA - Dalam menjalankan bisnis di industri internet dan memenuhi kebutuhan penggunanya, Kaskus memiliki tiga pilar utama yang akan terus dikembangkan hingga 2015 mendatang.

Tiga pilar utama yang menjadi landasan Kaskus dalam memenuhi kebutuhan penggunanya dan ntuk tetap bertahan di industri internet, antara lain Komunitas, E-Commerce dan Payment System. Ketiganya merupakan fitur utama Kaskus dalam menjalankan bisnis ini.

“Komunitas tentunya merupakan identik dari Kaskus dan semua orang tahu itu, sedangkan E-Commerce adalah forum jual beli yang dibuat untuk memenuhi keinginan pengguna, karena sebagian besar pengguna adalah penjual dan pembeli online,” ujar Ken Dean Lawalata, saat ditemui okezone, di Kantor Kaskus, Jakarta, Kamis (24/11/2011) petang.

"E-Commerce di Indonesia belum ada yang terlalu menonjol dan sejauh ini Kaskus masih memberikan solusi yang terbaik untuk hal jual-beli barang online. Namun kami terus berupaya mengembangkan layanan ini lebih baik dan tidak pernah merasa puas,” tuturnya.

“Fitur ketiga adalah Payment System, ini merupakan perantara antara penjual dan pembeli yang menjamin setiap jenis transaksi. Dalam hal ini tentunya Kaskus-lah perantaranya, di mana kami membuat sistem penjualan yang lebih sederhana tanpa mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara fisik untuk melakukan transaksi, tentunya harus aman dan ada biaya ekstra bagi penjual, serta pembelinya,” tambah Ken.

Ken menjelaskan inilah yang disebut internet harus memberikan solusi dari yang sebelumnya jual-beli antar pulau terasa sulit, maka dengan kehadiran internet semua menjadi mudah. Menurutnya Kaskus adalah 'Internet Solution Provider'.

Harapan Kaskus tiga tahun ke depan ialah tetap berkonsentrasi pada tiga pilar utama dan mengembangkannya sehingga kepuasan pengguna bisa terus terpenuhi, karena ini akan berpengaruh pada pertumbuhan jumlah pengguna secara otomatis.

“Hingga tahun 2015 kami akan fokus pada pengembangan tiga pilar Kaskus dan membuatnya menjadi sesuatu yang dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna Kaskus lebih baik. Mungkin setelah 2015, kami baru bisa melihat sesuatu yang baru dan dibutuhkan oleh market, serta mungkin tidak hanya berhubungan dengan komunitas dan forum saja, melainkan sesuatu yang baru. Itu target jangka panjang kami,” simpulnya.

“Tapi target jangka pendek kami, yakni pada 2012 ialah menambah jumlah pengguna kami dari 18 juta menjadi 24 juta orang, tentu dengan pertumbuhan omset yang lebih besar,” tandasnya. (tyo)

sumber 

Kaskus Ingin "Para Juragan" Nyaman Bertransaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Situs komunitas online terbesar di Indonesia, Kaskus, sejak 1 November lalu memberikan kepercayaan kepada Hukum Online (hukumonline.com) untuk menjadi kontributor di forum Melek Hukum.
Selama ini banyak korban penipuan belanja "online" yang tidak melaporkan si penjual yang curang kepada moderator ataupun kepada polisi.
-- Andrew Darwis, Chief Technology Officer Kaskus.
Forum baru ini dibuat Kaskus agar "para juragan"–sebutan para pengguna Kaskus– lebih mengerti tentang hukum dan dapat mengantisipasi segala bentuk penipuan di forum jual beli Kaskus.

"Selama ini banyak korban penipuan belanja online yang tidak melaporkan si penjual yang curang kepada moderator ataupun kepada polisi. Mereka pasrah atas uang mereka yang hilang begitu saja," kata Andrew Darwis, Chief Technology Officer Kaskus, Selasa (6/12/2011).

Andrew menambahkan, sejauh ini jumlah penipuan di Kaskus terus berkurang. "Para pengguna Kaskus makin cerdas dalam ber-internet. Jika ada barang yang dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga pasaran, mereka lebih memilih untuk menggunakan metode cash on delivery (COD)," tutur Andrew.

Forum ini juga memberikan bekal tata cara berwirausaha online yang tidak melanggar hukum. Menurut Andika Gunadarma, Managing Director Hukum Online, masih banyak jual beli ilegal di Kaskus, seperti jual beli ijazah. Hal-hal semacam inilah yang hendak diminimalisasi melalui edukasi di forum Melek Hukum.

Bukan hanya hukum jual beli, forum ini juga menjadi tempat bagi pengguna Kaskus untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan bertanya seputar hukum di Indonesia, sampai hukum internasional. Hukum Online akan menjawab pertanyaan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, setiap pukul 11.00 dan 12.00 WIB.

Selain forum Melek Hukum, Kaskus juga membuka forum baru bernama UKM (Usaha Kecil Menengah), dan mempercayakan Pillar Business Accelerator sebagai kontributor.

sumber

Kaskus the Lounge, Ajang Kopi Darat Para Juragan

JAKARTA, KOMPAS.com - Situs web forum komunitas Kaskus, punya program baru di tahun 2012 bernama Kaskus the Lounge. Program ini akan menjadi ajang kopi darat bulanan "para juragan" (panggilan antarsesama pengguna Kaskus).
Program ini digelar setiap Rabu minggu keempat, di kantor Kaskus Playground, gedung Menara Palma, Jakarta.  Tujuannya, agar orang-orang yang tergabung dalam komunitas bisa saling berbagi ide, kreativitas, serta membangun jaringan.
 
“Menyesuaikan dengan karakter informasi di Kaskus yang cenderung santai, nyeleneh namun seru, acara diskusi serta sharing antar komunitas ini dibuat lebih fun, casual dan hangat,” kata Ken Dean Lawadinata, CEO Kaskus Network.
 
Setiap pertemuan Kaskus the Lounge, menghadirkan narasumber yang akan membicarakan suatu topik yang ditentukan. Kaskus akan mengundang komunitas yang terkait dengan topik pembicaraan.
 

Acara Kaskus the Lounge yang perdana, Rabu (25/1/2012), mengajak komunitas buku, film, dan para juragan untuk berdiskusi soal buku dan film Negeri 5 Menara.
Penulis buku, pemain dan kru film Negeri 5 Menara diundang sebagai narasumber, antara lain Ahmad Fuadi (penulis buku Negeri 5 Menara), Salman Aristo (penulis skenario), Yovie Widianto (pengisi sound track) dan Ikang Fauzi (pemain).

sumber

11 Tahun, Popularitas Kaskus Tak Terbendung

Kaskus masih menyandang gelar sebagai situs terpopuler se-Indonesia sampai hari ini.


Pendiri dan awak Kaskus 
VIVAnews - Kaskus atau Kasak Kusuk. Awalnya hanya sekadar forum informal mahasiswa Indonesia yang bersekolah di luar negeri. Namun, Andrew Darwis bersama dua temannya Ronald dan Budi yang ketika itu adalah mahasiswa asal Indonesia di Seattle-Amerika Serikat, sama sekali tidak menyangka jika Kaskus hari ini menjadi situs terpopuler di Tanah Air.

Pada 6 November 2010, forum online terbesar di Indonesia itu merayakan hari jadinya yang ke-11. Situs yang dikelola PT Darta Media Indonesia itu kini mencatat kurang lebih 2,3 juta user atau sering disebut Kaskuser (anggota forum Kaskus).

"Tak terasa sudah 11 tahun. Kami terus dibanjiri ucapan selamat dari para kolega. Bahkan kami mendapat lebih dari 9.500 ucapan selamat dari Kaskuser dan terus bertambah sampai hari ini," kata Andrew Darwis, pendiri sekaligus chief technology officer Kaskus pada VIVAnews, Senin 8 November 2010.

Kaskus hari ini bukan Kaskus yang dikenal lima atau sepuluh tahun yang lalu. Meski sempat berjalan diam-diam, bahkan dikenal luas sebagai situs esek-esek, Kaskus kini terus berbenah dan memperbaiki image-nya.

"Kaskus dulu hanya sebuah situs underground. Tapi, di tahun 2008, saya dan beberapa rekan memutuskan untuk lebih serius menggarap Kaskus, mulai dari membersihkan Kaskus dari image esek-esek, mengubah desainnya, gencar dalam promosi, aktif di seminar-seminar sebagai pembicara, dan sebagainya," ucap Andrew mengisahkan perjalanan Kaskus menuju situs lokal terpopuler.

Usahanya tak sia-sia. Kaskus berhasil menjadi situs lokal terpopuler menurut Google AdPlanner. Selain mencatat 250 juta posting di forumnya, Andrew memaparkan, Kaskus mempunyai 400 ribu pengguna aktif (active user) dari total 2,3 juta pengguna yang terdaftar.

"Secara rata-rata, Kaskus dikunjungi 900 ribu unique visit per hari, termasuk Kaskuser dan pengunjung non-member atau guest," ucapnya. "Dari jumlah tersebut, Kaskus membukukan 24-25 juta pageview per harinya."

Meski besar, Andrew enggan jumawa. Diakuinya, kebesaran Kaskus hari ini tak lepas dari penetrasi dan tren Internet. "Kaskus tumbuh eksponensial sejak 2008 sampai hari ini. Ia bahkan tumbuh 400 persen dibandingkan tahun 2009. Tapi, ini semua terbantu oleh tren Internet dan penetrasinya yang semakin besar di Indonesia," pungkasnya. (hs)

sumber

Kaskus Menempati Kantor Barunya

JAKARTA, KOMPAS.com — Kaskus, situs komunitas online terbesar di Indonesia, telah menempati kantor barunya sejak November 2011. Kantor yang bertempat di gedung parkir Menara Palma lantai 10 dan 11, Kuningan, Jakarta, ini diberi nama New Kaskus Playground.

Dengan tema treasure hunt, Kaskus hendak menyajikan suasana kerja yang menyenangkan agar para karyawan tak hanya menganggap Kaskus sebagai kantor, tetapi juga rumah yang memberi pengalaman tak terlupakan.
"Kami ingin membuat rasa nyaman untuk karyawan. Seakan-akan mereka ke kantor bukan untuk bekerja, tetapi untuk bermain dan bertemu teman," kata Chief Technology Officer Kaskus Andrew Darwis, saat acara Kaskus Office Warming, Selasa (6/12/2011).

Andrew dan Chief Executive Officer Kaskus Ken Dean Lawadinata memang sengaja mengadopsi desain Kantor Google dan Facebook, sebagai bukti keseriusan Kaskus mengelola industri kreatif berbasis teknologi informasi (TI). Mereka berharap industri TI di Indonesia bisa mendunia sehingga programmer-programmer lokal tak perlu lagi bekerja di perusahaan asing ataupun luar negeri.

Memasuki lantai 10 kantor baru Kaskus, pengunjung akan langsung bertemu dengan kantin. Lantai ini dihuni bagian keuangan, pemasaran, dan pusat data. Menurut Raul Renanda, desainer interior kantor baru Kaskus, lantai 10 ini menceritakan obsesi Kaskus di masa depan.

Sementara di lantai 11, taman rumput (sintesis) golf mini yang diiringi suara burung dan gemericik air, didesain sebagai ruang tunggu. Pengunjung bisa bermain golf sambil menunggu orang yang ingin ditemui datang. Uniknya lagi, di taman golf mini ini pohon-pohonnya dipasang dalam posisi terbalik.

Lantai ini ditempati oleh bagian kreatif, promosi, dan pengembangan. Ruang kerja mereka diberi nama "Playground". Penempatan meja dibuat tidak simetris dan tidak disekat. Ruangan khususnya, seperti ruang rapat dan ruang para programmer, hanya dipartisi dinding kaca.
Ada juga ruang bermain di mana para karyawan bebas memainkan Nintendo Wii dan gim musik Guitar Hero. "Desain di lantai 11 ini menjelaskan apa itu Kaskus secara tiga dimensi, bukan secara maya," tutur Raul, yang menggambarkan Kaskus dalam enam kata: controlled chaos, community, wonderland, journey, experience, dan movement.

Pada 6 November lalu usia Kaskus genap 12 tahun. Setelah menjalin kerja sama dengan anak perusahaan Grup Djarum, Global Digital Prima, pada awal 2011, Kaskus mulai menambah server dan menambah jumlah karyawan. Kini, Kaskus sedang merancang tampilan baru situs yang sudah memasuki proses akhir dan akan diluncurkan tahun depan.



Hingga tahun ini, jumlah halaman yang terakses di Kaskus mencapai 800 juta kunjungan per bulan. Pada 2012 nanti, Kaskus menargetkan 1 miliar halaman terakses setiap bulannya.

sumber

Google: Kaskus, Situs Terpopuler di Indonesia

VIVAnews - Forum komunitas online terbesar di Indonesia Kaskus kembali masuk daftar 1.000 situs terpopuler di dunia versi Google AdPlanner periode Agustus 2010. Dibandingkan Juli, posisi Kaskus melesat 216 peringkat dari peringkat 755 menjadi 539.

Berdasarkan data Google AdPlanner per Agustus 2010, Kaskus menempati posisi ke 539 dunia. Situs besutan tiga mahasiswa asal Indonesia di Seattle sekitar 11 tahun silam itu mencatat 6,2 juta unique visitor (pengguna) sepanjang bulan lalu dengan estimasi page view sebesar 230 juta halaman.

Dengan jumlah 6,2 juta unique visitor, Kaskus sejajar dengan situs-situs asing seperti produsen komputer acer.com (peringkat 533), situs berita time.com (538), situs berita bisnis bloomberg.com (541), dan situs berita teknologi mashable.com (542).

Namun, untuk urusan page view, Kaskus jauh lebih unggul ketimbang empat situs lainnya. Asumsinya, halaman Web yang dibuka pengunjung Kaskus jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung keempat situs tersebut. Waktu pengunjung yang tersita di situs Kaskus pun lebih lama.

"Kaskuser -sebutan untuk anggota forum Kaskus- memang terkenal loyal. Menurut saya, beragam informasi dan variasi berita yang sangat luas di dalam Kaskus menjadi kuncinya," kata Andrew Darwis, pendiri sekaligus administrator situs Kaskus.us, saat diwawancarai VIVAnews.com, Jakarta, Rabu 22 September 2010.

Berangkat dari media interaksi antarindividu, Kaskus kini menampung berbagai informasi dan berita, mulai dari konten ringan hingga berita berat. "Intinya, semua topik diskusi berasal dari user (user generated content). Dan, teman-teman di Kaskus sudah biasa dan senang bertukar pendapat via forum online," ujar Andrew.

"Belum lagi forum jual beli (FJB). Mendorong Kaskuser untuk cari uang dengan mudah. Lalu, transaksi end-to-end membuat harga jual di Kaskus relatif lebih murah karena tanpa biaya iklan," tuturnya.

Sekadar diketahui, Kaskus adalah situs forum internet yang didirikan oleh tiga mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat: Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan pada November 1999. Awalnya, situs ini didirikan sebagai media pelepas rasa kangen para mahasiswa Indonesia di luar negeri.

Belakangan, situs ini berkembang menjadi komunitas online terbesar di Indonesia, dengan total pengguna mencapai lebih dari dua juta. Sekitar 227 juta post dibuat di forum ini. (art)

sumber

Entrepreneur Corner

The Lounge

Traveller Domestik

Business Board UKM

Berita & Politik

Traveller Mancanegara

The Online Business

Jokes & Cartoon

Perencana Keuangan

Frenchise, Agen, Reseller Dll.

Buku

Regional - Jakarta

Ilmu Marketing & Research

English Forum

Internet Service Networking

Dunia Kerja & Profesi

English Education and Literature